Berdaya di Kampung Jahit Bersama Elsa Maharani
Daftar Isi
Perempuan apabila sudah menikah lalu memiliki anak, terkadang tidak cukup memiliki banyak waktu untuk diri sendiri. Perempuan dalam keluarga dituntut untuk menjadi seorang istri sekaligus seorang ibu yang bisa mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga. Multitasking istilahnya bagi seorang perempuan yang bisa melakukan perannya sebagai ibu dan juga seorang istri. Belum lagi apabila perempuan tersebut berkewajiban mengurus orang tua yang sudah berusia lanjut, maka fungsi yang dijalankan justru menjadi 3 peran yaitu sebagai anak, istri dan ibu.
Namun peran perempuan di rumah tangga tidak serta merta menjadikan dirinya terkungkung sehingga tidak bisa berkreasi melakukan sesuatu hal yang berguna. Perempuan juga bisa berdaya melalui keterampilan yang dimilikinya.
Atas dasar keinginan untuk memberdayakan para ibu rumah tangga inilah akhirnya Elsa Maharani, seorang perempuan kelahiran 5 Maret 1990 dari Padang, Provinsi Sumatera Barat mendirikan Kampung Jahit.
Kampung Jahit lahir berawal dari keresahan seorang Elsa Maharani akan kampung halamannya yaitu Simpang Koto Tingga, Kelurahan Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang, Provinsi Sumatera Barat. Penduduk kampung tersebut mayoritas berada pada golongan menengah ke bawah. Profesi para penduduk di Simpang Koto Tingga rata-rata sebagai pembantu rumah tangga, petani, kuli bangunan dan tukang batu.
Dengan profesi yang saya sebutkan di atas, tentunya penghasilan per bulan bisa dikatakan sangat minim untuk satu kepala keluarga. Belum lagi para istri yang tidak bekerja sehingga tidak berpotensi untuk membantu suami dalam mencari nafkah.
Bersama sang suami, Fajri Gufran Zainal, sejak tahun 2016 Elsa Maharani memutuskan untuk merintis usaha toko online yang menjual baju. Awalnya Elsa dan suami hanya menjual produk secara online, itupun milik orang lain. Sampai akhirnya tercetus ide untuk bisa memproduksi produk konveksi sendiri dengan memberdayakan penduduk di sekitar rumah tinggalnya.
Harapan Elsa tentu saja suatu saat produk konveksi yang diproduksinya bersama tim akan digunakan oleh masyarakat Padang dan sekitarnya, sehingga tidak perlu jauh-jauh berbelanja produk konveksi ke pulau Jawa. Selain itu pula harapan Elsa lainnya adalah bisa membantu meningkatkan taraf ekonomi penduduk di kampung halamannya.
Akhirnya Elsa Maharani pun memberanikan diri untuk mendirikan Kampung Jahit yang nantinya akan memberdayakan para ibu rumah tangga sekitar untuk memproduksi berbagai macam fashion Muslim seperti gamis, hijab, baju koko, seragam dinas hingga masker.
Mengusung brand Maharrani Hijab akhirnya Elsa Maharani secara tidak langsung berkontribusi untuk membantu dalam meningkatkan taraf ekonomi sebagian penduduk di Simpang Koto Tingga, Kelurahan Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang, Provinsi Sumatera Barat, juga sekaligus memberdayakan para ibu rumah tangga untuk melatih skill menjahit mereka.
Bahkan di tahun 2020 ketika pandemi yang diakibatkan oleh virus Covid-19 terjadi, dimana menyebabkan sebagian besar usaha di Indonesia merumahkan karyawannya hingga akhirnya berpotensi gulung tikar alias bangkrut, usaha Maharrani Hijab justru menunjukkan peningkatan omzet secara signifikan.
Perubahan gaya hidup, termasuk berbelanja yang awalnya masyarakat belanja datang langsung ke toko kini beralih ke metode belanja online, menjadikan Maharrani Hijab banjir pesanan akan fashion muslimah. Tentu saja hal ini menjadi momentum tidak hanya sekadar peningkatan jumlah omzet, namun juga memperkenalkan brand ini kepada masyarakat yang lebih luas lagi.
Dengan meningkatnya omzet penjualan Maharrani Hijab, juga turut serta membantu meningkatkan penghasilan penduduk di kampung halaman Elsa. Banyak para mitra Maharrani Hijab yang sangat terbantu dengan upah yang bisa dibilang lebih tinggi dari upah minimum kota Padang saat itu.
Saat ini Maharrani Hijab sudah memiliki 40 agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun Elsa Maharani tetap berupaya agar kualitas dari brandnya tetap terjadi. Lulusan Sarjana dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas ini akan mengembalikan produk dari mitra apabila tidak sesuai dengan standard dari brand Maharrani Hijab.
Elsa Maharani Peraih SATU Indonesia Awards Tahun 2020
Atas kegigihannya inilah, Elsa Maharani di tahun 2020 menerima penghargaan SATU Indonesia Awards pada kategori UMKM dengan mengusung Kampung Jahit dari kota Padang, Sumatera Barat.
SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards sendiri merupakan program apresiasi penghargaan yang rutin diselenggarakan oleh PT. Astra International, Tbk setiap tahunnya. Penghargaan ini akan diberikan kepada para anak muda Indonesia yang memberikan kontribusi positif di masyarakat Indonesia. Harapannya dengan kontribusi positif yang dilakukan para anak muda Indonesia tersebut dalam menginspirasi masyarakat lainnya untuk melakukan hal positif yang serupa.
SATU Indonesia Awards akan memberikan penghargaan kepada nominator yang telah melakukan kontribusi dalam 5 bidang antara lain Lingkungan, Pendidikan, Teknologi, Kesehatan dan Kewirausahaan.
Penutup
Dengan motto Maharrani Hijab "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (Hadits Nabi), maka tentunya Elsa Maharani ingin penduduk yang tinggal di Simpang Koto Tingga, Kelurahan Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang, Provinsi Sumatera Barat khususnya para ibu rumah tangga, agar bisa berdaya dengan keterampilan menjahit yang mereka miliki demi peningkatan taraf ekonomi rumah tangga yang lebih baik. Dengan bergabung di Maharrani Hijab menjadi agen, reseller maupun tenaga produksi tentu secara tidak langsung dapat mendukung keberadaan UMKM lokal di kota Padang, Sumatera Barat.
UMKM di Indonesia harus dapat ditingkatkan keberadaannya karena tentu saja dapat meningkatkan rasa cinta terhadap produk-produk dalam negeri. Selain itu juga keberadaan UMKM di Indonesia akan membantu meningkatkan taraf ekonomi penduduk di suatu wilayah.
Apakah Anda adalah the next Elsa Maharani yang bisa memberdayakan penduduk di lingkungan sekitar agar bisa lebih produktif dalam berkarya? Mari majukan ekonomi lokal Indonesia demi taraf hidup yang lebih baik lagi.
Semoga menginspirasi.
Posting Komentar