Inner Child Dan Cara Berdamai Dengannya

Daftar Isi
 
Sumber Gambar: Pexels

Apakah kalian sudah pernah mendengar istilah Inner Child? Saya pun baru mengetahui istilah dalam ilmu Psikologi tersebut dalam kurun waktu 2 tahunan. Masih sangat baru bukan pengetahuan saya, padahal inner child sudah ada sejak lama.

Inner child menurut situs its.ac.id merupakan pengalaman masa kecil yang dialami oleh seseorang, dan terbawa hingga ia dewasa. Inner child bisa berupa pengalaman menyenangkan ataupun yang membawa luka batin tersendiri.

Inner child setiap orang berbeda-beda, tergantung dari yang dialami di masa kecil. Misalkan saja seseorang yang hidup dalam kondisi orang tua bercerai, maka akan ada pengalaman masa kecil yang membekas dan menjadi inner child. Bukan tidak mungkin ketika dewasa orang tersebut akan trauma dengan yang namanya pernikahan disebabkan kedua orang tuanya bercerai.

Atau bisa dengan pengalaman yang menyenangkan di masa kecil dengan keluarganya sehingga ketika dewasa seseorang hanya mengingat inner child yang bahagia dan penuh kehangatan.

Jika saat ini Anda sedang menjalani peran sebagai orang tua, dan kebetulan memiliki pengalaman buruk di masa kecil maka janganlah anak-anak kalian kelak mengalami hal yang pernah kalian lalui. 

Misalnya saja dulu waktu kecil Anda dididik keras dan tegas oleh Ayah, sehingga menjadikan Anda sedikit tertekan. Lalu 20 tahun kemudian, Anda mendidik anda dengan pola didik yang sama dengan Ayah Anda, maka tentu hal sama akan berulang. Belum tentu anak Anda akan menerima didikan yang keras dari orang tuanya. Sebab beda zaman tentu saja beda pola asuh serta pola didik. Cukuplah pola asuh yang keras berhenti pada Anda. Temukan pola asuh terbaik agar anak Anda kelak bisa bertumbuh tanpa trauma dengan orang tuanya.

Apabila kita sudah telanjur memiliki inner child sebagai pola asuh orang tua di masa lalu, maka jangan salahkan orang tua kita. Berdamai mungkin merupakan hal terbaik untuk bisa mengelola inner child tersebut.

Cara berdamai dengan inner child menurut orami.co.id antara lain:

1. Memaafkan Masa Lalu

Terlalu banyak pengalaman pahit di masa kecil terkadang membuat kita sulit move on. Ingin kembali tapi tak bisa, sementara ingin melangkah ke depan takut kejadian lama terulang.

Mencoba memaafkan kesalahan orang yang pernah menyakiti hati kita di masa kecil mungkin jalan yang terbaik. Juga tak menganggap semua orang sama buruknya di mata kita.

2. Lakukan Meditasi 

Ada kalanya manusia butuh ketenangan dalam hidup. Jika inner child terus menerus menghantui hidup Anda, tak ada salahnya lakukan semacam meditasi baik itu secara sendirian atau meminta bantuan ke pakar meditasi.

Saya masih ingat salah satu adegan dalam drama Korea It's okay to not to be okay, dimana gerakan Butterfly Hug dapat membantu kita manakala sedang mengalami kecemasan.

Saat ini dunia makin canggih, meditasi pun dapat kita lakukan secara online dengan menggunakan aplikasi. Di dalam aplikasi tersebut banyak musik penghantar meditasi yang dapat kita pilih. 

3. Berkonsultasi ke Ahlinya

Beban berat akibat inner child ada yang bisa terlewati namun bisa jadi ada juga yang belum bisa move on, sehingga secara tak sadar dilampiaskan kepada anak-anaknya kelak.

Jika sudah terlalu membahayakan bagi kehidupan rumah tangga, maka ada baiknya berkonsultasi dengan psikologi atau psikiater mengenai inner child yang kalian alami. Siapa tahu dengan mencurahkan segala amarah, keluh kesah kepada ahlinya, maka kalian akan menemukan jalan keluar atas inner child yang masih terpendam.



Posting Komentar