Rekomendasi Pasar Tradisional di Surabaya Untuk Berberlanja

 
Pasar tradisional di Surabaya

Siapa di sini pembaca blog saya, para ibu-ibu yang suka ke pasar? Kalau suka ke pasar, toss dulu donk. Artinya kita samaan. Saya itu senang banget kalau harus ke pasar, karena di pasar tradisional itu banyak sekali aneka sayuran, daging dan ikan segar dijual di sana. Selain itu pula berbelanja di pasar tradisional juga dapat membantu para pedagang pribumi sehingga mendukung perekonomian bangsa. 

Kalau soal harga memang bersaing ya dengan minimarket bahkan supermarket yang ada di kota kita. Bahkan ada beberapa supermarket yang justru menjual produk lebih murah dibanding pasar tradisional. Bagi saya tidak masalah jika kamu ingin belanja di minimarket karena semua itu pilihan. Tidak ada salah benar dan hal ini. Namun saya pribadi mengusahakan setiap seminggu sekali harus ada agenda ke pasar tradisional karena selain untuk mengecek kondisi harga terkini, ada suatu kegembiraan manakala bisa melihat para pedagang berjualan sayuran dan aneka hasil bumi lainnya.

Di kota kalian tentu saja ada banyak pasar yang bisa dikunjungi. Sama halnya dengan di Surabaya, kota Pahlawan yang konon harga di kota tersebut murah-murah.

Nah, kali ini saya akan menulis tentang beberapa pasar yang ada di Surabaya dan di Sidoarjo karena saya pernah ke satu pasar di Sidoarjo yang cukup ramai juga dikunjungi.

1. Pasar Pahing

Saya masukkan pasar Pahing di urutan pertama karena dekat sekali dari rumah. Saya cukup jalan kaki ketika hendak ke pasar Pahing. Terletak di Jl. KH. Zamhuri, pasar Pahing bisa dibilang pasarnya warga Rungkut dan sekitarnya. 

Pasar yang berada di dalam bangunan 2 lantai itu menjual sayuran dan hasil bumi di lantai dasar, tepatnya di bagian belakang dan berada di luar bangunan. Sementara di lantai 1 bagian depan atau berada di dalam bangunan, banyak berjejer kios para pedagangan yang menjual kebutuhan bulanan seperti kecap, saos, bumbu-bumbu, shampoo dan masih banyak lagi. Juga terdapat penjual krupuk dan penjual kosmetik. 

Di pasar Pahing juga ada penjual kue kiloan yang biasanya setiap hari Jumat selalu libur. Ada lagi penjual snack rentengan yang tersebar di beberapa kios. Nah, pasar Pahing juga bertetangga dengan SD Negeri Rungkut, tepatnya saya lupa SDN berapa namun jika hari seolah kondisi sekitar pasar ramai oleh para orang tua yang mengantar anak mereka sekolah.

Di area luar pasar Pahing juga banyak penjual makanan yang menjajakan dagangannya, sebut saja mie ayam, bakso, nasi pecel, soto ayam Lamongan dan masih banyak lagi. Kamu yang suka jajan dan hobi blusukan ke pasar, sepertinya bakal betah kalau ke Pasar Pahing.

2. Pasar Soponyono

Nah, tak jauh dari pasar Pahing ada juga nih Pasar Soponyono yang letaknya di daerah Rungkut juga. Namun pasar Soponyono yang terletak di Jalan RungkutAsri Utara 2 Surabaya ini seolah menjadi pasar bagi sebagian warga yang tinggal di komplek Rungkut Asri.

Bagi saya yang sering belanja di pasar Pahing, saya bisa membedakan jika harga beberapa produk ikan dan ayam sedikit lebih mahal di pasar Soponyono. Sebagai contoh, ketika saya ingin membeli dada ayam, akan dikenai harga sedikit lebih mahal ketimbang beli harga ayam campuran paha, dada dan sayap. Sementara jika di Pasar Pahing, saya bisa membeli ayam hanya bagian dadanya saja tanpa ada biaya tambahan.

Namun bagi saya tidak masalah, karena namanya orang berjualan pasti punya aturan sendiri-sendiri. Pasar Soponyono ini ibaratnya surganya jajan pasar bagi warga Rungkut dan sekitarnya. Ada banyak jajan pasar di beberapa lapak yang dijual di pasar Soponyono.

Jadi ceritanya di dekat pasar Soponyono ada gang yang dinamakan Kampung Kue dimana mayoritas penduduk di gang tersebut berprofesi sebagai penjual kue baik itu kue basah dan kue kering. Mayoritasnya sih kua basah ya. Mereka memproduksi kue basah sendiri dan dijual di depan rumah langsung. Nah beberapa penjual kue basah itu mendistrubusikan produksi mereka ke pedagang jajanan di pasar Soponyono juga.

3. Pasar Keputran

Pasar Keputran merupakan pusatnya kulakan sayur mayur di Surabaya. Bisa dibilang pasar Keputran ini sudah sangat legendaris sehingga tidak hanya warga Surabaya saja yang kulakan di pasar tersebut, namun warga dari Sidoarjo pun bisa membeli sayur mayur di sana. Bahkan ada juga lho pedangan sayur dari luar kota Surabaya yang kulakan sayur di Pasar Keputran!

Konon pasar Keputran ini sudah ada sejak zaman Belanda lho! Bisa dibilang pasar Keputran ini merupakan pasar induk. Sekarang pasar Keputran sudah banyak mengalami perubahan dengan diperbaiki dan dikembangkan terus menerus oleh Pemerintah Kota Surabaya agar lebih nyaman bagi para pengunjungnya.

Saya pribadi pernah berbelanja ke pasar Keputran namun hanya satu sampai dua kali saja, itu pun tak banyak yang dibeli. Jika kamu berkunjung ke pasar Keputran dini hari yaitu di atas jam 00.00 WIB, maka akan terlihat ramai oleh para pedagang sayur yang kulakan untuk dijual kembali di pasar-pasar lokal, seperti pasar Pahing dan Soponyono.

Pasar Keputran terbagi 2 yaitu Keputran Utara dan Keputran Selatan. Keputran Utara lebih banyak menjual bumbu dapur, sayur dan buah. Sementara pasar Keputran Selatan disebut dengan pasar Keputran lama. 

Jangan tanya seberapa lengkap sayur mayur yang dijual di Pasar Keputran ya gaes karena sebagai pasar induk tentu saja wajib lengkap nih. 

4. Pasar Gedongan

Pasar Gedongan ini tidak terletak di wilayah administratif Surabaya melainkan sudah masuk ke Sidoarjo. Namun tak jarang ada pula penduduk Surabaya yang berbelanja di Pasar Gedongan. Hal ini dikarenakan pasar Gedongan cukup dengan perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo.

Pasar ini cukup lengkap dengan para pedagang yang menjual hasil bumi seperti sayur mayur serta pedagang ikan, ayam dan daging. Karena letaknya di pinggir jalan raya Wadung Asri, tak heran jika setiap pagi kawasan ini sangat macet oleh pengunjung pasar dan juga para pengendara kendaraan bermotor yang akan berangkat kerja atau pergi ke sekolah.

Pasar Gedongan terdiri dari bangunan 2 lantai dimana lantai pertama menjual sayuran, ayam, ikan, daging, dan buah-buahan. Sementara lantai 2 menjual produk tekstil seperti pakaian dan perlengkapan tidur yang terdiri dari sprei, selimut dan masih banyak lagi.

Penutup

Demikian beberapa pasar di Surabaya yang saya keahui. Mungkin ada banyak pasar-pasar lainnya di Surabaya namun memang yang pernah saya kunjungi ya 4 pasar tesebut di atas. 

Buat kamu yang belum pernah ke pasar sampai detik ini, coba deh untuk sesekali berjalan-jalan ke pasar. Jadikan berkunjung ke pasar sebagai agenda untuk refreshing. Jangan takut becek, bau dan kotor karena memang seninnya berkunjung ke pasar ya bertemu dengan 3 hal tersebut.

Mari dukung ekonomi lokal dengan mulai memberi produk sayur mayur, daging, ikan dan ayam di pasar tradisional di kotamu masing-masing.

Yuk ke pasar!


Posting Komentar untuk "Rekomendasi Pasar Tradisional di Surabaya Untuk Berberlanja"