Apa Itu Ghosting dan Mengapa Seseorang Bisa Melakukannya

 
Apa Itu Ghosting

Beberapa saat lalu sedang trend istilah ghosting, yaitu seseorang yang awalnya dekat lalu tiba-tiba menghilang bagai hantu. Tapi apa iya hantu itu menghilang? Yang ada hantu itu malah bikin takut manusia, benar gak sih? Awalnya saya pun tidak tahu arti ghosting, sampai akhirnya berusaha mencari tahu sendiri. Walau usia saya sudah tak muda lagi, namun jika kekepoan saya masih membara, hahaha.

Jadi ghosting ini merupakan istilah baru yang digunakan anak muda jaman now yaitu tindakan seseorang yang mengakhiri semua komunikasi secara tiba-tiba tanpa penjelasan apa pun dengan seseorang yang pernah menjalin hubungan (baik romantis atau pertemanan). 

Ini seperti menghilang begitu saja dari kehidupan seseorang. Tentu saja tidak enak donk misal kamu lagi kenalan nih sama seseorang (biasanya lawan jenis ya), nah tiba-tiba orang tersebut keesokan harinya tidak bisa dihubungi, padahal kamu hanya ingin say hi saja via WhatsApp misalnya.

Istilah ghosting sering digunakan dalam konteks kencan atau hubungan asmara, tapi juga bisa terjadi dalam pertemanan, hubungan profesional, atau bahkan dalam percakapan online seperti di WhatsApp atau media sosial.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang mungkin melakukan ghosting, misalnya saja:
  • Menghindari konflik dimana mereka pelaku ghosting ingin menghindari percakapan yang tidak nyaman dalam suatu hubungan. Misalnya saja nih, kamu baru kenal dengan seseorang di dunia maya. Ternyata orang tersebut sangat tidak membuatmu nyaman ketika mengobrol, seperti belum-belum sudah tanya gaji berapa dan hal pribadi lainnya. Akhirnya kamu berinisiatif dengan memblokir semua kontak dan media sosialmu dari orang tersebut.
  • Mereka yang suka melakukan ghosting mungkin tidak tahu bagaimana menyampaikan perasaan bahwa mereka tidak lagi tertarik dengan lawan bicaranya. Akhirnya mereka mungkin merasa terbebani atau tidak nyaman dengan intensitas hubungan yang terjadi hingga akhirnya memilih untuk "kabur" alias ghosting.
  • Seseorang yang melakukan ghosting mungkin menemukan prioritas baru sehingga tidak lagi ingin melanjutkan hubungan tersebut. Bisa jadi pelaku ghosting tidak ingin melanjutkan hubungan dengan orang lain karena dikhawatirkan orang lain itu akan makin suka padanya dan akan semakin mengejarnya.
  • Mereka yang suka melakukan ghosting khawatir tentang bagaimana orang lain akan bereaksi jika mereka mengatakan yang sebenarnya. Misalnya saja nih, dua orang laki-laki dan perempuan yang sudah berkenalan cukup lama namun si perempuan ternyata suka atau naksir kepada teman lelakinya itu. Nah, si lelaki tahu jika teman wanitanya itu tertarik namun dirinya takut melukai perasaan teman wanitanya sehingga memilih untuk menghilang. Lelaki itu menghilang karena tidak berani mengecewakan teman wanitanya jika tahu kalau dirinya tidak ada perasaan sama sekali kepada wanita tersebut. 
Ghosting bisa sangat menyakitkan bagi pihak yang dighosting karena mereka dibiarkan bertanya-tanya apa yang terjadi tanpa penjelasan apapun. Ini bisa menyebabkan kebingungan, rasa sakit hati, dan penurunan rasa percaya diri.

Namun tidak semua ghosting itu buruk, apalagi mereka yang baru sehari atau dua hari berkenalan. Justru misal kamu dighosting oleh teman lawan jenis yang dikenal dari media sosial, itu merupakan pertanda semesta sedang menyelamatkanmu dari hal-hal buruk.

Pernah saya melihat berita di media sosial juga jika ghosting juga dialami oleh istri dalam sebuah rumah tangga. Bayangkan tiba-tiba suaminya menghilang tanpa jejak, dan sang istri mengira suaminya menjadi korban kriminalitas.

Bertahun-tahun sang istri mencari kejelasan nasib suaminya dan ternyata diketahui bahwa suaminya sedang berada di luar pulau dengan berganti identitas dan tengah berfoto bersama perempuan lain di sebuah nite club. Sungguh ironis bukan!

Ternyata ghosting pun tidak dialami dalam hubungan pertemanan dan juga pacaran, namun juga bisa dialami dalam hubungan pernikahan.

Perilaku ghosting itu erat hubungannya dengan etika kita bermasyarakat dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Jika memang sudah tidak ingin berkomunikasi lagi dengan seseorang, maka ada baiknya kamu menjelaskan alasannya. Mungkin terdengar tidak enak atau sungkan, tapi percayalah bahwa sikap tersebut lebih beretika ketimbang kamu lari begitu saja dan orang lain bingung tanpa sebab.

Semoga menginspirasi.


Posting Komentar untuk "Apa Itu Ghosting dan Mengapa Seseorang Bisa Melakukannya"